Aku duduk dipinggiran sungai kapuas.
yang katanya adalah sungai terpannjang seindonesia!
kalian dengar itu?
meriam dibunyikan oleh penggelar festival!
gemuruhnya seperti petir dihujan sore hari!
hemph.. sepertinya hujan juga ingin berpartisipasi..
Dia turun perlahan sambil bernyanyi lirih..
sepertinya angin mulai enggan untuk beradu..
dan malam ini.. angin begitu tenang!
aku duduk dipinggiran sungai kapuas.
melihat meriam yg dipasang sedemikian rupa hingga kini letaknya berdamping-dampingan!
hujannya tenang..
angin pun enggan bercerita pilu.
yang ada.. sampan-sampan berlayar tentu arah meramaikan suasana.
mungkin hatiku tak seramai tempat ini.
yaah.. aku ingin kamu disini sebenarnya.
tapi mustahil.. aku hanya sendiri!
beribu kesal aku umpat dalam hati!
yah semoga tidak keluar dan membuat aku benci!
aku melihat sisi tiap sisi pinggian kapuas.
pekatnya langit malam menjadi tajuk utama malam ini.
bintangpun minder dibuatnya karena kalah meriah dari kembang api!
muda-mudi tak mau kalah dari sang rembulan.
mereka bersinar dengan senyum bahagia mungkin!
haaaaah.. aku lelah memperhatikan wajah orang-orang ini!
toh sekarang aku mulai kesal!
pinggiran sungai kapuas kini pekat tenggelam riuhnya malam!
air nampak begitu hitam..
langitpun tak kalah hitamnya!
dan hatiku.. hatiku tak mau kalah gundah dari kelamnya malam ini!
malam bergerimis dengan angin lirih yang menyejukkan.
namun sayang.. penyemangatku tidak duduk bersamaku disini!
dia disana dengan siapa dan entah sedang apa aku tidak tahu!
bahkan kini aku mulai tidak mengerti..
hatiku lebih pekat dan kelam ketimbang suasana malam ini.
Malam yang dipenuhi oleh berjuta rinduku padamu!
9 september 2010.
(aku begitu mengharapkan kehadiranmu disini... disampingku.. bersamaku)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar